Rabu, 25 Februari 2009

Perspektif dalam Suatu Komunikasi

Suatu hari saya ditanya oleh seorang sejawat, dia bertanya "bagaimanakah cara makan ikan paus?", sambil tersenyum. Kemudian saya jawab "kalau mau makan ikan cethul (ikan yang kecil) saya langsung makan semuanya, tapi karena ini ikan paus maka saya akan makan sedikit demi sedikit".  Namun dijawab lagi oleh dia, "kalau aku makan ikan paus sama kalau aku makan yang lain, aku ambil dagingnya, dimasak dan aku masukkan mulut, aku kunyah, dan ditelan"

Ada suatu cerita lagi tentang 2 orang anak yang sedang bercerita tentang pengalamannya melihat sepak bola sehari sebelumnya. Anak pertama bercerita bahwa permainan bola yang dilihatnya kemarin membosankan dan tidak menarik karena penonton kurang bersemangat memberi dukungan kepada team nya. Anak kedua mengatakan bahwa permainan bola kemarin juga membosankan karena teamnya bermain kurang maksimal dan mengalami kekalahan..

Dua contoh percakapan di atas menunjukkan bahwa dalam suatu komunikasi yang interaktif atau timbal balik, satu hal yang perlu diperhatikan adalah perspektif atau sudut pandang lawan bicara. Saat berbicara maka lawan bicara akan menilai isi dan cara bicara orang yang berbicara. Penilaian sesaat dan satu sudut saja tidak akan mencerminkan maksud dan tujuan lawan bicara sesungguhnya...

Contoh di atas adalah contoh dimana satu topik apabila dilihat dari dua orang yang berbeda akan menghasilkan perspektif yang berbeda, sehingga maksud dan tujuan yang ada tidak tercapai bilamana penilaian langsung dilakukan.

Jadi mengerti sudut pandang lawan bicara menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan guna mempererat suatu hubungan dan interaksi satu dengan lainnya menjadi lebih baik lagi.

Ronny3w

Dapatkah suatu hubungan diperbaiki

Can a relationship be improved?

Satu masalah dalam kehidupan rumah tangga yang retak adalah keyakinan yang kuat bahwa segala sesuatu tidak akan pernah berjalan baik. Suatu perubahan keyakinan yang buruk yang dimana hal ini akan membelenggu motivasi seseorang untuk berubah menjadi baik atau untuk memperbaiki sesuatu yang salah ataupun memperbaiki cara berpikir, cara pandang hingga perubahan-perubahan perilaku untuk menjadi semakin baik. 

Hambatan-hambatan dalam melakukan perubahan
Saat memikirkan suatu perubahan maka motivasi yang ada akan memunculkan suatu keyakinan atau perbuatan.


Pikiran-pikiran tentang hubungan yang berubah!!
Keyakinan yang merusak
     o Pasanganku tidak mungkin berubah
     o Tidak ada yang dapat dilakukan untuk memperbaiki hubungan ini
     o Segala sesuatu hanya akan semakin memburuk
     o Orang sudah digariskan dan tidak dapat berubah
     o Pasanganku tidak mau bekerjasama dan tidak ada yang bisa dilakukan lagi
     o Aku sudah cukup menderita. Aku sudah lelah dan tidak mempunyai daya lagi untuk berbuat sesuatu
     o Mencoba untuk berhubungan kembali hanya akan memperburuk suasana
     o Hal ini hanya menunda perpecahan saja
     o Telah banyak penderitaan yang diperbuat
     o Perkawinanku sudah berakhir
     o Saya merasa gagal dan tidak mungkin berubah
     o Tidak peduli apakah pasanganku telah mencoba untuk memperbaiki hubungan ini, karena masalahnya ada pada perbuatan pasanganku


Masalahnya ada di pasangan
o Saat membicarakan perbaikan hubungan maka pasanganku akan semakin buruk
o Tidak ada yang salah pada diriku. Apabila pasanganku berubah maka semuanya akan berjalan lancar
o Pasanganku tidak peduli untuk memperbaiki hubungan
o Pasangan ku sudah tidak punya harapan lagi
o Pasanganku tidak waras
o Pasanganku tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat selain seperti sekarang ini
o Pasanganku dipenuhi dengan kebencian-itu masalahnya
o Saya tidak punya masalah dalam kehidupanku sampai aku menikah


Apabila salah satu pikiran di atas merupakan pikiran anda, maka pikiran-pikiran tersebut akan terus muncul dan secara otomatis menjadi dasar pemikiran anda tentang pasangan. Hal ini akan membuat segala sesuatu tentang usaha perbaikan hubungan menjadi sia-sia dan tidak berguna.

Perubahan yang perlu dilakukan
- Beri apresiasi kepada pasangan sekecil apapun usaha yang dilakukan
- Pikirkan kembali inti masalah yang ada atau cari kembali akar permasalahan keretakan hubungan
- Saling mengenal kembali keinginan-keinginan atau harapan masing-masing terhadap pasangan